Jangan Panik! Inilah Tips Haji dan Umrah Untuk Wanita Haid
Wanita dikaruniai fitrah yang berbeda dengan laki-laki, salah satunya adalah harus mengalami yang disebut menstruasi atau haid setiap bulannya. Banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh wanita ketika masa haid terutama dalam hal ibadah, sebab salah satu syarat mengerjakan ibadah yaitu suci dari hadas dan najis. Sedangkan darah haid termasuk hadas besar, sehingga aktivitas ibadah dapat dilakukan ketika seseorang sudah bersuci (thaharah).
Jadi, bagaimanakah bila seorang wanita yang tengah menunaikan ibadah haji dan umrah kemudian ia mengalami haid? Apakah hajinya sah, serta bagaimana cara mengatasinya? Mungkin sebagian dari kita belum memahami ilmu dan informasi yang lengkap tentang hal ini. Berikut akan dijelaskan bagaimana cara mengatasi situasi seseorang yang haid saat melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Agar ibadah haji dan umrah makin maksimal, yuk simak informasinya hingga akhir!
Bolehkah Menjalankan Rangkaian Ibadah Haji dan Umrah Ketika Haid?
Ketika melaksanakan ibadah haji maupun umrah, ada ritual ibadah yang tidak boleh dikerjakan yaitu thawaf. Hal ini didasarkan pada hadits, dari Aisyah ia berkata, Nabi SAW telah bersabda,
“Lakukan apa saja yang dikerjakan oleh orang yang menunaikan ibadah haji kecuali thawaf di tanah suci hingga engkau suci.” (HR. Muslim)
Dalam hadits Nabi yang lain menyebutkan, “Thawaf berkeliling Ka’bah adalah shalat. Oleh sebab itu jangan banyak bicara di dalamnya.”
Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa thawaf yang merupakan salah satu rukun haji serta umrah, bentuk ibadahnya serupa dengan shalat, yang syarat sahnya harus dalam keadaan suci atau bebas dari hadas kecil maupun hadas besar. Sedangkan haid termasuk ke dalam hadas besar, jadi harus menunggu suci untuk bisa melaksanakan thawaf.
Dalam hadits dari Aisyah yang lain, beliau menceritakan pengalamannya ketika perjalanan beribadah haji bersama Rasulullah, lalu ia mengalami haid.
“Aku ikut dalam haji wada’ bersama Rasulullah SAW, saat tiba di Makkah, aku mengalami haid sehingga tak bisa melakukan thawaf di Ka’bah dan tidak menjalankan rukun sa’i. Akupun menceritakan hal ini kepada Rasulullah SAW, kemudian beliau bersabda, ‘Lepas gelunganmu, bersisirlah serta berniatlah ihram untuk berhaji’.” (HR. Bukhari)
Photo by Muhammad Faiz Zulkeflee on Unsplash
Jadi, yang diharamkan untuk dikerjakan saat wanita haid hanyalah rukun thawaf. Sedangkan bentuk ibadah yang lain seperti sa’i, wukuf di Arafah, bermalam di Mina dan Musdalifah tetap boleh dikerjakan.
Terdapat beberapa pendapat mengenai pelaksanaan haji seorang wanita ketika mengalami haid, terutama dalam hal thawaf tersebut. Menurut madzhab Syafii, seorang perempuan yang sedang haid boleh melakukan rangkaian ibadah haji kecuali thawaf, dan wajib menunggu hingga kondisi suci baru melaksanakan thawaf.
Berbeda dengan madzhab Hanafi yang berpendapat bahwa mengerjakan thawaf harus dalam kondisi suci. Maka, apabila seorang wanita yang tengah haid melakukan thawaf, maka thawafnya sah namun harus membayar dam atau denda. Landasannya adalah firman Allah, “Hendaknya mereka melakukan thawaf di sekitar Ka’bah.” (QS. Al-Hajj: 9)
Pendapat lainnya, apabila seorang wanita melaksanakan haji lalu ditengah-tengah haid, maka thawafnya boleh diwakilkan oleh orang yang telah melakukan thawaf. Pendapat terakhir, boleh dengan minum obat yang dapat mencegah atau menghentikan haid untuk sementara waktu. Kemudian ia bersuci dan melanjutkan thawaf.
Hal yang Harus Dilakukan Agar Ibadah Haji dan Umrah Tetap Berjalan Lancar Saat Haid
Nah, supaya ibadah haji Kamu berjalan dengan lancar, terdapat beberapa hal yang harus Kamu lakukan. Berikut tipsnya:
-
Seorang perempuan yang mengalami haid ketika haji, mencoba untuk menerima dengan keikhlasan ketentuan Allah yang terjadi. Menyadari betul bahwa hal tersebut adalah ketentuan dari Allah, dan berusaha untuk menahan diri dari larangan ketika haid sebagai bentuk ketaatan terhadap Allah.
-
Memperbanyak mengingat kepada Allah, melaksanakan bentuk ibadah lain yang termasuk rangkaian ibadah haji yang dibolehkan dengan sungguh-sungguh misalnya sai, wukuf, mabit dan seterusnya.
-
Jika memilih opsi untuk mengkonsumsi obat pencegah haid, pastikan darah menstruasi benar-benar berhenti dan Kamu dalam keadaan suci.
-
Adapun yang memperbolehkan untuk tetap melaksanakan thawaf ketika haid, pastikan untuk membersihkan diri dan memakai pembalut yang aman agar darahnya tidak tercecer dan mengenai masjid.
Nah, itulah beberapa hal terkait pelaksanaan haji dan umrah ketika haid. Semoga dapat menambah ilmu dan informasi kepada Kamu ketika mengalami hal tersebut saat menunaikan haji atau umrah.